entah mengapa aku sangat mencintai diam saat ini. menjadi seorang pemimpi tanpa memikirkan sebuah mimpi. semuanya terlihat sangat bias, pudar, dan tak jelas. lalu warna yang paling kusuka, warna biru, sedang aku jadikan penopang tanganku sekarang untuk mengetik post ini. sudah lama aku tidak berjalan di dunia maya ini, menggerakkan jari tanpa ada keinginan otak yang berperintah. pernahkah kau mendengar jari bergerak sebelumnya? ya, yaitu ketika jari anda tidak terkontrol dan bergerak sesuai keinginannya sendiri tanpa keinginan otak anda. mengapa itu bisa terjadi? mungkin salah satunya otakku sedang penuh sekarang. sedang penuh dengan dirimu. sedang penuh dengan penyesalan-penyesalan mengenai ketidakberanianku dalam melakukan suatu hal. hal yang memalukan jika dipikirkan kembali. bisa membuat gila dan akhirnya kau berakhir di jalanan seperti orang gila yang memakai jubah seperti superman disekitar kampusku. seperti guruku yang kehilangan istrinya sehingga ia menghampiri setiap tempat tinggal muridnyal. ia pintar karena bisa menghapal semua tempat tinggal dan nama-nama anak muridnya ketika sekolah dasar 8 tahun lalu lamanya. ia pintar, tapi ia gila, apa gunanya? pergilah saja, menghilang sajalah, aku sepertinya sangat membutuhkanmu, makanya aku bilang pergi. dengan begitu aku bisa gila mencari-carimu ke seluruh penjuru dunia dan bisa pergi keseluruh belahan bumi ini dengan kostum superman yang akan kubuat setelah aku gila nanti. lihatlah dirimu, kau seperti langit yang amat indah, tapi aku tak sadar aku sedang ingin menggapai langit. suatu yang tidak dapat disentuh atau diraba atau pun dipeluk. hanya bisa dilihat saja dari jauh, jika sudah dekat kau terasa tak tergapai lagi dan akhirnya kau malah menghilang menjadi langit hitam. luar angkasa. namun kusadarai sekarang ini bahwa dirimu memang bukan untuk dimiliki ataupun didapatkan agar aku bisa selalu bersama dirimu. engkau adalah engkau. yang hanya bisa kurasakan ketenangan dirimu, yang kunikmati dari jauh, yang kukagumi bila melihatmu, yang kuindahkan selalu, yang tak akan menjawab ketika aku akan bilang aku cinta padamu. karena kau biru. sebiru warna biru yang kusukai. maafkan aku yang tak berucap saat itu, aku sangat ingin berbicara saat itu tapi aku hanya bisa diam dan takut apabila semuanya berubah. berubah menjadi yang tidak aku inginkan.
dan aku ingin mengatakan hal yang sama kepada orang yang sama seperti yang dikatakan oleh temanku.
"Untung ada Tuhan yang senantiasa memberikan pengertian jika
keadaan tak sesuai dengan pengharapan. Berjalanlah wahai takdir, dari gelap
menuju terang. Biar duri menjadi teman perjalanan. Biar tegar semakin dekat,
semakin mengisi. Dan waktu kian melaju" --@hadianwar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar