Perbuatan seperti ini banyak dilakukan oleh beberapa anak muda yang ada disekitar kita. Pikiran adalah dasar dari segalanya. Mungkin kau harus berfikir bahwa bagaimana cara mengendalikan pikiranmu agar terarah melalui berbagai rintangan hidup. Sebenarnya itu tak terlalu begitu penting agar pemikiran tidak membawa pikiranmu, karena beberapa pemikiran bukan datang melalui hati. Bukan juga melalui suatu pelarian dari hidup seseorang. Saya berikan satu pemikiran saja, entah nantinya kalian akan setuju atau tidak terhadap pemikiran ini. Ini adalah pemikiran dari kak azhar.
Sebab cinta tak cukup hanya dirasakan apalagi disembunyikan: dahsyatnya kekuatan cinta hanya akan merengkuh kita dalam keindahannya bila ia terkatakan dan terbuktikan. Maka, lupakanlah cinta! Lupakanlah cinta yang kita tak punya kemampuan untuk mengatakan dan membuktikannya. Lupakanlah cinta yang keindahannya hanya fatamorgana di padang pasir. Lupakanlah cinta yang bahkan kita masih ragu untuk menyebutnya cinta. Cintailah saja hal-hal yang akan kita memang sanggup mencintainya.
Fatamorgana adalah hal yang tidak jelas dan buram jika dilihat. Maka apakah pemikiran itu penting? Apakah penting itu harus dilakukan? Apakah melakukan itu sendiri berarti hal baik? Apakah hal baik adalah hal yang kau bilang baik? Dan pertanyaan hanya akan berputar-putar seperti itu.
Maka, memilih adalah pilihanku.
Saat memilih untuk tidak mempermasalahkan sesuatu ia akan tetap berjalan seperti biasanya. Saat memilih untuk tidak menangis, bahagia, menyesal, bangga dan berbagai kondisi lainnya maka saat itulah kau akan dibawa oleh pikiranmu. Pilihanku adalah aku berpikir. Salah satu kemampuanku itu adalah berpikir. Menjadi orang yang gila pun sebenarnya adalah pilihan dalam berpikir. Satu lagi yang kuminta, inti dari berpikir adalah permintaan, saat kau tak ada permintaan kepada dirimu maka kau tidak akan memilih berpikir. Pilihlah untuk membuat permintaan kepada pikiranmu. Sudahkah anda berpikir?
![]() |
Source: TruthPhobia.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar