"Pantas saja," saat itu kuucapkan. Senja saat itu begitu membuat hari makin indah. Meski tidak ada cahaya matahari menembus awan yang dilengkapi dengan beberapa cahaya warna oranye, tetap saja sore itu indah. Kembali ke masa lalu..
![]() |
Salah satu dosen Agribisnis IPB that i just took a photo of him to reflect about this posting ;P |
Ku menyerah saja. Itu yang sering diajarkan oleh orang tuaku. Tapi ternyata itu adalah perkataanku saja, bukan yang diajarkan orang tuaku, ah atau sebaliknya?
Akhir-akhir ini aku banyak membaca,.. dan menulis. Hal itu disebabkan tugas akhir yang belum rampung juga kuselesaikan. Aku bertekad pada suatu hari di hari kamis aku harus menyelesaikan sampai dengan subbab analisis fungsi tataniaga. Tapi kenyataan berkata lain, berkata kepadaku "jangan kau ganggu kebebasan saat ini kau harus menikmati dengan menonton, bermain gitar, melatih suaramu dan bersiap-siap untuk kesenangan beberapa hari selanjutnya." Dan seperti apa yang kenyataan pada umumnya menjadi kenyataan.
Selanjutnya terjadilah lagi seperti yang terjadi di hari sebelumnya. Kebetulan saat itu aku meraih satu sukses lagi. Singkatnya dosen pembimbing bilang, "silakan dibuat makalahnya saya tunggu bersama makalahnya dan lengkapi cover dan beberapa halaman awalnya." Hilang semua kelelahan dalam sekejap saja karena raihan pertama telah terpenuhi. Sesaat selesai aku solat, lewat lah seorang dosen. Disitu aku terhentak tanpa kata. Beberapa burung yang tadinya ramai, tidak memekikkan kicauannya. Sementara lagu dari angin bercerita tentang diam, mereka bercerita tentang damai no.42. "Berteman dengan butir waktu berpayung langit mendung.."
Pantas mereka sangat disanjung. Pantas mereka dipuja. Pantas mereka diberi. Pantas mereka lelah. Pantas juga jika mereka marah. Ya, merekalah guru. Datang pagi - datang lagi sore, datang lagi malam - sudah pagi saja, mereka tetap jadi guru. Saat kita dapat merasakan beberapa pencapaian atas suatu hal yang hebat, mereka malah membantu kita. Saat kita dapat waktu untuk bersenang-senang, mereka masih juga memberi yang lain yang masih berjuang atas hal yang ingin mereka perjuangkan. Saat orang-orang mati dalam keadaan bersimpuh peluh akan perjuangan, mereka mati dalam bersimpuh peluh perjuangan orang-orang yang mereka bantu. Menurut saya menjadi guru bukanlah profesi, terlebih untuk memperkaya diri. Menjadi guru adalah panggilan hati, menjadi guru adalah memperkaya hati. Mereka bangga ketika orang lain menang, mereka senang ketika orang lain senang, mereka bangga ketika dapat berjuang mengeluarkan seluruh yang mereka punyai untuk dapat memberi kepada orang lain.
Oleh itulah aku ingin jadi guru. Semua orang bisa jadi guru.
Tapi guru seperti apa?
Aku ingin jadi guru, jadi guru yang ku maksud di atas.
Aku ALVA.
"Giving is receiving. This not just to favor, but all of you've received must be from your stuff.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar